January 1, 2016

[Book Review] Johan Series #3: Permainan Maut


IDENTITAS BUKU:
Judul: Permainan Maut
Penulis: Lexie Xu
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 9786020312958
Baca di iJakarta

REVIEW:
Tony Senjakala sudah merencanakan liburan sekolah yang indah di Singapura bersama pacarnyaJenny Angkasa. Namun ia menerima email dari teman lamaAilinayang meminta bantuannya. Dalam email-nya, Ailina bercerita tentang kutukan rumah yang baru saja dibelinya di Pontianak. Setelah membeli rumah yang akhirnya dijadikan penginapan, keluarga mereka ditimpa kesialan beruntun. Mulai dari Ayah yang ditabrak motor hingga tulang kakinya retak, Ibu yang ditusuk saat terjadi penodongan, hingga Kakak Sulung mereka yang terkena kanker darah stadium empat. Ailina berharap Tony dapat datang ke Pontianak dan menyelidiki kutukan yang ada di rumahnya.

Di samping itu ia kedatangan kakaknya yang super jailTory Senjakala. Demi menjauhkan Jenny dari Tory, maka Tony mengajak Markus Mann dan teman-teman klub Judo untuk berangkat ke Pontianak dengan alasan latihan intensif Judo untuk ujian kenaikan tingkat. Tak disangka, ternyata Tory juga ikut ke sana.

Sesampainya di Pontianak, mereka menginap di Penginapan keluarga Ailina.
Bangunan itu bangunan kuno berlantai empat yang sangat besar, namun tidak punya nilai artistik sama sekali. Terbuat dari kayu dan balok, bangunan itu tampak rapuh dan reyot. Setiap daun pintu dan jendela berderak-derak saat ditiup angin , menimbulkan suara siap roboh sewaktu-waktu. [hal: 50]
Akhirnya penginapan itu dihuni oleh Tony, Markus, Tory, 8 cowok anggota klub Judo, Ailina dan adiknyaCelina, serta Bi Atiek dan Bi Ani. Awalnya semua berjalan dengan lancar. Latihan intensif judo yang awalnya hanya sebagai alasan, tidak disangka malah berjalan mulus. 

Sampai suatu ketika Tory dituduh mendorong Celina jatuh dari tangga yang menyebabkan Celina harus dirawat di rumah sakit. Kemudian pengintaian Tory dan Markus yang diam-diam memasuki kamar tuan rumah dan menemui beberapa kejanggalan. Sampai akhirnya beberapa anggota yang memutuskan untuk balik lebih dulu ke Jakarta.

Namun tiba-tiba jembatan yang merupakan satu-satunya jalan keluar dari penginapan itu pun roboh. Hal ini menyebabkan mereka semua terkurung di penginapan yang dikelilingi Sungai Kapuas lengkap dengan buayanya.

Beberapa hari tidak ada masalah, sampai suatu ketika satu-persatu anggota klub judo mulai menghilang. Trio DetektifTory, Tony, dan Markuspun beraksi. Sanggupkah mereka menemukan teman-teman mereka kembali? Apakah benar ada kutukan di Penginapan tersebut?

***

Hal tersulit dalam menuliskan sebuah review adalah menuliskan alur cerita secara garis besar agar orang lain penasaran dengan buku tersebut. Itulah kenapa begitu banyak draft review yang tidak bisa aku selesaikan, dan akhirnya blog ini pun berdebu *bersihin sarang laba-laba*

Oke, ini novel Kak Lexie Xu ke-sekian yang sudah kubaca. Setelah menamatkan Omen Series, aku menemukan Johan Series di iJak dan langsung membacanya. Dan sepertinya Kak Lexie Xu ini adalah Penulis Indonesia Favorit-ku saat ini >_<

Aku suka sekali dengan novel-novelnya kak Lexie ini. Meskipun berlabel teenlit tapi ceritanya tidak melulu tentang romans, namun lebih ke thriller. Aura seramnya pun lebih kerasa pada saat membaca Johan Series daripada Omen Series. Seram di sini bukan seram dalam artian horor, tapi seram kalau saja psikopat yang ada di novel ini "bertamu" ke tempat kita.

Tema dari (hampir) setiap novel Kak Lexie adalah sama. Pembantaian akibat ulah satu atau beberapa orang yang sebenarnya didalangi oleh orang lain. Kemudian ada beberapa anak yang berperan sebagai detektifnya. Meskipun temanya sama, tapi cara bercerita Kak Lexie yang bagus membuat kita tetap ingin membaca tuntas meskipun rada takut.

Novel ini dituliskan dari 3 sudut pandang, yaitu Tory, Tony, dan Markus. Dari ketiga sudut pandang ini kita bisa menyimpulkan karakter dari masing-masing tokoh. Tory yang selalu berusaha kuat, tegar, dan jahil untuk menutupi kekecewaannya; Tony yang dekil dan jorok namun cerdas dan berjiwa pemimpin; juga Markus yang selalu kelihatan tenanng dan meskipun playboy ternyata dari kecil tetap menyukai cewek yang sama. Aku sendiri paling suka karakternya Tory dan Markus. Tory yang berusaha tegar dan selalu mandiri serta Markus yang selalu tenang dan setia.

Adegan yang paling aku suka adalah di bagian akhir. Ketika Tory berada di taxi untuk balik ke Vancouver. Ternyata di situ ada *****. Bikin penasaran, deg-degan dan tidak sabar untuk membaca novel berikutnya.

Bagi kalian yang suka novel misteri atau detektif namun dengan bahasa yang ringan, tidak ada salahnya membaca novel ini atau karya Kak Lexie yang lain. Selamat membaca dan selamat menebak-nebak dalang di balik semua kisah ;)

Review Buku karya Kak Lexie Xu:

No comments:

Post a Comment